Sad Darsana adalah enam pandangan filsafat Hindu. Secara Epistemologi Filsafat yang mengkaji keberadaan sesuatu tentang sumber dan kebenaran pengetahuan (episteme), batas-batas pengetahuan, struktur pengetahuan dengan Logika, kebenaran dari Filsafat Ilmu.
Secara Ontologi Filsafat Darsana ini yang mengkaji “keberadaan sesuatu” baik kongkrit (fisis), abstrak (metafisis) sejauh sesuatu itu (“ADA”).
Secara Ontologi Filsafat Darsana ini yang mengkaji “keberadaan sesuatu” baik kongkrit (fisis), abstrak (metafisis) sejauh sesuatu itu (“ADA”).
Seperti : Fisika (alam fisik), Biologi (manusia, binatang, tumbuhan) dan Metafisika (atman, Brahman, waktu).Secara Aksiologi Filsafat yang berbicara masalah nilai-nilai atau norma-norma yang ada pada manusia, berkaitan dengan “baik” dan “buruk”; “indah” dan “tidak indah”.
Sad Darsana terdiri dari :
- Nyaya, Pendiri ajaran ini adalah Rsi Gotama. Kadang-kadang beliau juga memakai Aksapada atau Dirghatapa. Pokok ajaran Nyaya adalah logika (Tarka Veda).
- Vaisiseka, Pendirinya adalah Rsi Kanada.Beliau juga dikenal dengan nama Kanabhaksaka. Vaisiseka mengajarkan tentang pengetahuan yang menuntut orang untuk realisasi sang diri.
- Samkhya, Menurut tradisi yang mula-mula mengajarkan ajaran Samkhya ialah Rsi Kapila. Samkhya mengajarkan ajaran yang sistematis tentang proses perkembangan kejadian alam semesta.
- Yoga, Pendiri ajaran ini adalah Rsi Patanjali. Yoga mengajarkan latihan mengendalikan badan dan pikiran untuk mencari tujuan terakhir yang disebut samadhi.
- Purwa Mimamsa, Ajaran Mimamsa didirikan oleh Rsi Jaimini. Ajaran ini mengajarkan tentang dasar-dasar ajaran dharma, lebih menekankan kepada ritual dan etika dari pada filsafat.
- Vedanta (Wedanta), bagian akhir dari weda. Ajaran ini disebut juga Utara Mimamsa Vedanda, merupakan puncak filsafat india yang berdasarkan atas ajaran Upanisad. Pokok ajaran Vedanta ialah membicarakan hubungan antara Tuhan dengan dunia, antara Atma dengan Paramatma. Tokoh pendiri Vedanta adalah Rsi Badrayana didalam kitab Bhagavadgita, Vedanta disebut Brahma Sutra. (Sura,1984:13) .
Demikian penjelasan sad darsana yang dikutip dalam sumber referensi "Pengaruh Triguna Terhadap Tingkat Sradha Dalam Pengembangan Budhi Pekerti"