Akhirat adalah alam swah loka menurut Hindu Dharma yang berpusat pada Tuhan Yang Maha Esa (God-centric).
Dimana untuk menuju dunia akhirat, karma seseorang disebutkan mempunyai arti yang sangat penting baik itu karma dari anak, cucu serta sentana dan karma wasana dari dirinya sendiri.
- Karma yang baik dari anak, cucu, serta putra / sentana, akan dapat menolong memberi kesucian dan pengampunan atas kekeliruannya di dunia,
- Sehingga kemungkinan sang Atma mendapat tempat yang baik di akhirat (sorga; Swah Loka), walaupun sifat dari dirinya sendiri tidak baik.
- Sebaliknya karma yang tidak baik dari sentana, atau pun anak cucu bisa menodai kesucian sang Atma dalam mencapai kedudukan serta tempat di alam akhirat nanti.
- Demikian pula halnya dengan orang tua, karma yang baik atau buruk akan mempengaruhi pula kehidupan sentana-nya di dunia dan akhirat kelak.
Untuk itulah dalam Hindu Dharma dikenal adanya upacara penyucian terhadap sang atman, yang lebih dikenal dengan upacara Atma Wedana;
Dilanjutkan Nyekar dan diakiri dengan upacara Mamukur sebagai peningkatan kesucian arwah ke alamswah-loka atau akhirat nantinya.
Sebagai tambahan, dalam sastra suci Sarasamuscaya sloka 1-148 sebagaimana dijelaskan pula dari kutipan salah satu catatan saya cinta Hindu di Fb disebutkan pula bahwa :
- Hendaknya manusia yang bijaksana tidak ragu-ragu lagi akan adanya :
- Alam akherat,
- Karma dari perbuatan,
- Keesaan Tuhan;
- Demikian juga hendaknya mereka menjauhkan diri dari sifat iri hati, suka dipuji, amarah, dan segala tindakan kejam dan jahat lainnya.
- Meskipun anda masih ragu akan adanya alam akherat dan karma (buah) dari perbuatan, hendaknya jauhkan diri dari perilaku jahat;
- meskipun anda tidak percaya pada sastra suci dan nabi, teruslah berbuat baik dan bajik;
- sebab mereka yang dinyatakan sengsara adalah orang yang tanpa keyakinan sekaligus tanpa perbuatan bajik dan benar.
- Walaupun orang tidak bisa melihat langsung alam akherat, orang yang teguh keyakinannya akan kebenaran agama, pasti dapat merasakan alam itu dalam hati dan keyakinannya.
Sumber : sejarahharirayahindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar