Catur Purusha Artha atau Catur Purusartha" berasal dari kata :
Sehingga Catur Purusa Artha sebagai empat tujuan hidup yang terdiri dari :
Sehingga Catur Purusa Artha sebagai empat tujuan hidup yang terdiri dari :
- Kama; semangat hidup untuk meraih kemenangan dan kesuksesan dalam hidup ini.
- Artha; alat, material, kekayaan dan harta-benda.
- Dharma; aturan, hukum, dan kewajiban agar selalu berbuat kebaikan untuk mencapai kebenaran sejati.
- Moksa; keindahan, kebahagiaan, dan kebebasan.
Walaupun demikian, dalam dunia-kehidupan kama tidak dibiarkan liar, tanpa kendali. Catur purusa artha mengikat kama dengan dharma, artha, dan moksa. Kama dalam bentuk nafsu, hasrat, dan keinginan memang tidak terbatas. Ini sebabnya tindakan untuk memenuhi kama dibatasi oleh alat (artha), aturan (dharma), dan kebebasan (moksa). Dikutip dari Pembuka Pintu Gerbang Neraka, dalam forum diskusi Hindu/(ref1)
Dalam implementasi Catur Purusha Arta/(ref2) ini, hidup terlalu miskin dibandingkan orang lain, kurang makan, tidak bisa sekolah, tidak bisa berobat ke dokter, dll, pasti juga bisa mendatangkan banyak masalah dan kesulitan dalam hidup.
Tapi dengan catatan semua itu bukanlah tujuan utama dalam hidup. Banyak uang, berpendidikan tinggi, semua kebutuhan serba ada, dll, hanyalah moment yang sangat sementara dibandingkan perjalanan panjang kita dalam roda samsara.
Kemiskinan juga punya potensi untuk menjebak kita ke dalam kegelapan bathin. Sehingga kita memang perlu bekerja keras untuk mendapatkan uang. Inilah tujuan dari Artha (kekayaan) dan Kama (keinginan).
Tapi dengan catatan semua itu bukanlah tujuan utama dalam hidup. Banyak uang, berpendidikan tinggi, semua kebutuhan serba ada, dll, hanyalah moment yang sangat sementara dibandingkan perjalanan panjang kita dalam roda samsara.
Bila kita tidak hati-hati di dalam upaya mencari uang, kita bisa terjerumus ke dalam kegelapan bathin. Kita sukses secara materi tapi gagal secara rohani. Kita menciptakan banyak kesengsaraan bagi orang lain dan bagi diri kita sendiri.
Sehingga Artha (kekayaan) dan Kama (keinginan), mutlak harus diimbangi dengan Dharma, agar kita tidak hanya sukses secara duniawi tapi juga sukses secara rohani dan Moksha.Bagaimana agar Catur Purusha Artha bisa terlaksana secara seimbang ?
Dalam wilayah kerja, kita melaksanakan svadharma sebagai tugas dan kewajiban kita dengan sebaik - baiknya,
Menjadi presiden dengan menjadi ibu rumah tangga adalah sama mulianya, menjadi orang suci dengan menjadi tukang sapu adalah sama mulianya, sesuai dengan tugas kehidupan masing-masing.
- yang jadi pegawai bekerjalah sebagus mungkin, yang menjadi pelajar belajarlah sebagus mungkin,
- yang menjadi ibu rumah tangga jadilah ibu rumah tangga sebagus mungkin,
- yang jadi gubernur jadilah gubernur yang terbaik, dll
Menjadi presiden dengan menjadi ibu rumah tangga adalah sama mulianya, menjadi orang suci dengan menjadi tukang sapu adalah sama mulianya, sesuai dengan tugas kehidupan masing-masing.
Namun hidup ini tidak mudah dan penuh gejolak. Tapi gejolak kehidupan akan menjadi lebih ringan, kalau kita berupaya melaksanakan tugas yang diberikan dalam hidup ini dengan sebaik-baiknya.
Apapun yang ditugaskan oleh kehidupan, lakukan yang terbaik.Tapi setelah kita melakukan yang terbaik, tidak jaminan keinginan akan kita tercapai. Karena ada wilayah kedua yang tidak menjadi wewenang kita, yaitu wilayah semesta. Kerja, usaha, upaya, memang bisa merubah jalan kehidupan, tapi tidak semua. Sehebat-hebatnya wilayah kerja, selalu menyisakan wilayah kedua, yaitu wilayah semesta.
Menyangkut wilayah kerja, lakukan yang terbaik.
Menyangkut wilayah semesta, syukuri apapun hasil yang anda peroleh
dengan hati yang damai.
Sumber : sejarahharirayahindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar