Pralina berarti meniadakan atas apa yang telah diciptakan-Nya yang dalam siklus Tri Kona disebutkan :
- Dengan menggunakan dasar dari sastra Dwi Aksara "Ang Ah",
- Atas kemahakuasaan Sanghyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa dalam salah satu manifestasinya Tri Murti yaitu Dewa Siwa sebagai pelebur dan mempralayakan semua ciptaan-Nya.
Dan biasanya juga, sering kita mengartikan pralina sebagai kematian atau pemusnahan. Kita sering mengartikan seperti itu yang dalam puisi sanatana dharma, arti pralina juga disebutkan tidak berhenti sampai di situ saja.
- Padahal pralina maknanya juga disebutkan menuju ke tahap yangg lebih baik.
- Kelahiran kembali (atau dengan cara reinkarnasi) kita ke dunia ini, harus lah disebutkan dalam kualtias spiritual yg lebih baik juga dibandingkan kelahiran sebelumnya.
- Sesuatu diciptakan, yang bagus2 dipertahankan,
- yang sudah tidak sesuai, ditinggalkan dan digantikan dengan hal baru yang lebih baik dan yang sesuai dipertahankan,
- kemudian pada saatnya nanti,
- harus ditingalkan juga dan diciptakan yang lebih baik kembali.
Dan sebagai simbolis dari penghubung antara Jiwatman yang tidak akan berakhir sampai terjadinya pralina dalam penggunaan benang tukelan pada tetandingan daksina disebutkan,
Sebelum pralina, atman yang berasal dari Paramatman dalam keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa disebutkan bahwa, atman sebagai jiwa dari setiap mahluk hidup akan terus menerus mengalami penjelmaan yang berulang-ulang sebelum mencapai Moksa, kebahagiaan abadi, sukha tan pawali dukha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar