Utpati (Utpeti) adalah unsur penciptaan sebagai kemahakuasaan dari Sanghyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma untuk dapat menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya ini.
Dimana utpati dalam hal mencipta ini disebutkan merupakan bagian dari Tri Kona dalam hal pembinaan kehidupan spiritualseluruh umat manusia, karena kelahiran ini disebutkan adalah sesuatu yang sangat mulia.
Dalam uraian Bhuwana Kosa, VII.27 sebagaimana dijelaskan makna pemujaan Tuhan sebagai Tri Murti yang disebutkan bahwa "Jagat prastistathaa Brahma" yang berarti Tuhan saat menciptakan disebut Dewa Brahma.
Demikianlah disebutkan manusia dan semua makhluk hidup ciptaannya tercipta, dimana keberadaan alam semesta beserta dengan segala isinya yang ada di dalamnya adalah atas takdir Tuhan Yang Mahaesa.
Alam dengan segala isinya ini tidak bisa lepas dan proses utpati, sthiti dan pralina. Lahir, hidup, dan mati atau kembali pada asal. Tuhan dalam kemahakuasaanNya mencipta (utpati), memelihara (sthiti) dan mem-pralina alam dengan segala isinya itu disebut Tri Murti yang dalam pendirian Pura Kahyangan Tiga di tiap-tiap desa pakraman di Bali yaitu di Pura Desa dimana Tuhan dipuja sebagai pencipta (utpati) disebut Dewa Brahma.
Setiap orang yang normal berharap dalam hidupnya agar bisa mengikuti proses utpati, sthiti dan pralina itu secara baik benar dan wajar. Agar bisa menciptakan sesuatu yang patut diciptakan berdasarkan dharma di Pujalah Tuhan sebagai Dewa Brahma.
Karena itu, Tri Guna yang komposisinya ideal itu akan dapat membuat orang jadi sukses. Hal ini nampaknya menjadi dasar mengapa leluhur umat Hindu di Bali membangun Pura Desa untuk memuja Dewa Brahma umumnya satu areal dengan Pura Puseh-nya untuk memuja Dewa Wisnu.
Hal itu dilakukan untuk memotivasi agar umat membangun eksistensi yang seimbang dan sinergis antara Guna Rajah dengan Guna Sattwam mendukung dinamika pikiran (manah).
Sumber : sejarahharirayahindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar