OM SWASTYASTU * SELAMAT DATANG DI SASTRA AGAMA INI * SEMOGA SEMUA INFORMASI YANG DISAJIKAN DI SASTRA AGAMA BERGUNA BUAT SAUDARA DAN SAUDARI * SAHABAT DAN REKAN SEMUA * ARTIKEL YANG TERSAJI DISINI MERUPAKAN REFERENSI DARI BERBAGAI SUMBER YANG TERPERCAYA * TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Prajuru

Prajuru adalah pengurus yang biasanya melayani masyarakat dalam setiap banjardesa adat maupun kelembagaan lainnya yang ada di Bali dimana saat kala wisesa disebutkan hari yang baik untuk dapat melantik para petugas.
Karena secara hukum adat disebutkan, keberadaan lembaga-lembaga tersebut secara sosiologis masih dipelihara oleh masyarakat sebagai perwujudan budaya bangsa yang perlu diayomi dan dilestarikan.
Sebagai salah satu wujud ngayah dan tanggung jawab, prajuru dalam kepemimpinan yang selalu berkaitan dengan kegiatan sosiokultural di masyarakat sebagaimana disebutkan yaitu :
Dengan dapat mengaktualisasikan diri sebagai makhluk sosial sesuai tugas dan swadharma masing-masing yang dapat berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, cinta kasih dan membaktikan dirinya untuk kebaikan orang lain disebutkan :

Dialah pelayan rakyat yang sebenar-benarnya.
Dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat sebagai dharma praja, dalam tata kelola pemerintahan yang baik disebutkan ada lima nilai utama demokrasi dalam Kebudayaan Bali untuk dapat melakukan pelayanan terhadap masyarakat tersebut yaitu :
  1. Sathya, kesetiaan, kejujuran dan dapat memegang teguh kebenaran dan berusaha terus-menerus memperjuangkannya, 
    • Betapa pun pahitnya. 
    • Dalam mengungkapkan kebenaran hendaknya bisa menimbulkan kebaikan bersama, dan tidak mencelakakan serta mengorbankan pihak lain. 
      • Kebenaran yang dipraktekkan dengan cara itu akan dapat mengatasi sekat-sekat perbedaan suku, etnis, ideologi bahkan keyakinan agama
  2. Dharma, menerapkan kewajiban dan kebajikan tanpa memperhitungkan kepentingan sendiri atau golongan, serta menggunakan tubuh dan pikiran untuk kebaikan orang banyak. 
    • Sariram Aadyam Khalu Dharma Saadhanam. 
    • Tubuh dan pikiran terutama ditujukan untuk pencapaian jalan kebajikan. 
      • Tubuh dan pikiran harus melakukan bermacam-macam fungsi demi kebaikan masyarakat, bangsa dan negara. 
  3. Shanti, menumbuhkan kedamaian setiap saat yang terpancar dari kesadaran akan realitas di dalam diri. 
    • Keadaan ini merupakan manifestasi dari Sat, keberadaan murni dari jiwa, karena kedamaian sendiri melampaui pemahaman. 
    • Visi sakral berkombinasi dengan kebebasan jiwa menghasilkan kedamaian yang dalam kenyataannya merupakan “madhura-ananda” atau kebahagiaan bagi seluruh rakyat.
  4. Prema, memupuk cinta kasih murni tanpa ego, bisa mengatasi kepicikan di dalam diri dan mengidentifikasikan diri dengan golongan lain dalam satu kesatuan. 
    • Pemimpin yang memiliki cinta kasih bagi yang lain, dengan berpegang pada kebenaran, dan membaktikan dirinya untuk kebaikan orang lain, 
    • dialah pelayan rakyat yang sebenar-benarnya.
  5. Ahimsa, pantang menggunakan cara-cara kekerasan dan dapat mengembangkan cinta kasih dan kemampuannya 
    • sehingga dapat mengaktualisasikan diri sebagai makhluk sosial yang menghargai heterogenitas, inklusivisme, pertukaran mutual, toleransi dan kebersamaan dengan mengedepankan penerimaan tanpa diskriminasi, serta menghindari persaingan yang memicu konfik politik. 
Hymne terakhir kitab Rg Veda telah mengisyaratkan pentingnya rasa kebersamaan itu. 
Sam gacchadhvam, sam vadadhvam, sam vo manamsi janatam. 
Berkumpullah, berdiskusilah bersama, buatlah pikiran kita bersatu padu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekar Madya