OM SWASTYASTU * SELAMAT DATANG DI SASTRA AGAMA INI * SEMOGA SEMUA INFORMASI YANG DISAJIKAN DI SASTRA AGAMA BERGUNA BUAT SAUDARA DAN SAUDARI * SAHABAT DAN REKAN SEMUA * ARTIKEL YANG TERSAJI DISINI MERUPAKAN REFERENSI DARI BERBAGAI SUMBER YANG TERPERCAYA * TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Mertha

Mertha adalah sumber kehidupan. 
Namun bagaimanapun uletnya seseorang manusia mencari nafkah kalau tanpa restu Sang Pencipta, maka disebutkan juga semuanya itu akan sia-sia.
Dengan demikian, kewajiban manusialah untuk dapat mensyukuri atas apa yang telah Tuhan berikan seperti halnya di Bali pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :

  • Pemujaan pada saat soma ribek bertempat di lumbung atau di tempat penyimpanan beras.
    • Dimana Mertha yoga, Mertha masa, Mertha dewa, Mertha danta yang berdasarkan rumus perhitungan wariga dan kalender Bali disebutkan :
      • Dauh Inti berlaku pada waktu/jam tertentu saja, dari jam sekian sampai dengan sekian saja.
      • Tirtha sunia mertha disebutkan juga berfungsi dalam proses pembersihan diri dari kehidupan. 
  • Dengan Ongkara Mertha yang diyakini telah memiliki taksu tersebut sebagaimana dijelaskan Anacaraka, simbol ongkara dalam Agama Hindu Bali ini dibangun atas O-kara dengan kaki yang bersimpul, ulu candra, dan tanpa tedong. 
    • Disebut Ongkara Mertha karena Ongkara ini merupakan kumpulan dari lima mertha, yaitu: 
      1. Mertha sanjiwani
        • kekuatan kesucian sekala dan niskala dalam mengatur sifat moha dan loba yang perlu dikendalikan dan dinetralisir dalam kehidupan ini.
      2. Mertha kamandalu, 
      1. Mertha kundalini
        • Inti atau sumber yoga dari ajaran tantra yang terkait dengan ajaran shakti yoga.
      2. Mertha mahamertha, 
        • Dimana kahyangan Sang Hyang Naga Anantabhoga disebutkan sebagai perlambang kekayaan yang terletak di Pura Bangun Sakti, meraga Panca Mahamertha.
      3. Mertha pawitra.
        • Penggunaan pejati dengan kelapa sebagai simbol pawitra (air keabadian / amertha).

Dalam berakhirnya kisah Bhisma, berkaitan dengan upacara ngaben disebutkan pula dengan pengunaan Tirta Penembak bertujuan untuk dapat memutuskan kembali agar terbentuk jalan ke Sunya Mertha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekar Madya