Bhadawang (Badawang Nala; Bhedawangnala; Bedawang Nala) adalah simbol gerak dinamis kehidupan di bumi yang dijadikan dasar fungsi dan motif hias pada padmasana, seekor kurma yaitu kura - kura besar yang dililit oleh naga, dan juga disebutkan sebagai dasar wadah ataupun bade petulanganpada saat upacara ngaben.
Dalam sebuah sejarah babad bali pada Jaman Bahari di Nusa Bali, disebutkan pula Si Badawang Nala diam bertahan di pangkal sebuah gunung.
Secara niskala, menurut kepercayaan penduduk asli Pulau Bali yang dikutip dalam artikel arya kepakisan, disebutkan dibawah Pura Penataran Agung terdapat sebuah pura yang disebut “Pura Basukihan” Sebutan itu mengingatkan kita kepada seekor ular raksasa yakni Naga Basukih. Naga Basukih itulah yang mengikat “Bhadawang-Nala” seekor binatang kura-kura yang amat besar (Empas; penyu), yang hidup di dasar bumi sebagai pelindung. Demikianlah kepercayaan penduduk Bali.
Dalam kisah watugunung juga disebutkan bahwa Badawang berupa seekor kurma yang berkuku kuat berlidah cakra, bertaring tajam, suligi atau berbelai bajra yang amat utama dan amat dasyat wujud kura-kura itu serta besar badannya.
Dalam kisah watugunung juga disebutkan bahwa Badawang berupa seekor kurma yang berkuku kuat berlidah cakra, bertaring tajam, suligi atau berbelai bajra yang amat utama dan amat dasyat wujud kura-kura itu serta besar badannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar