Kata Bethara berasal dari kata btar yg berarti perlindungan dan merupakan sebutan yang diberikan kepada orang-orang yang dimasa lalu mempunyai tingkat kerokhanian yang sangat tinggi.
Mereka adalah para penyebar agama Hindu, para Pandita, Mpu, Wiku dan berbagai sebutan lainnya.
Dan yang disebut Bethara itu, dulunya adalah manusia biasa. Bukan Dewa, bukan pula Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa.
Mereka adalah para penyebar agama Hindu, para Pandita, Mpu, Wiku dan berbagai sebutan lainnya.
Dan yang disebut Bethara itu, dulunya adalah manusia biasa. Bukan Dewa, bukan pula Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa.
Sampai saat inipun jika ada sulinggih yang wafat, setelah upacara Pitra Yadnya dilakukan sebutannya adalah Bethara dan orang-orang biasa sebutannya adalah Hyang Pitara. Para leluhur yang sudah menjadi Bethara inilah yang kita puja di berbagai Pura yang ada.
Pura Silayukti adalah tempat memuja Bethara (leluhur) kita yang bernama Mpu Kuturan. Pura Dasar Gelgel tempat memuja Bethara Gana, karena beliau bernama Mpu Gana.
Pura Lempuyang Madya tempat memuja Bethara Gnijaya, karena dulunya beliau adalah Mpu Gnijaya. Di Pura Pedharmaan Pasek Besakih kita memuja Bethara Semeru yang juga sering disebut Bethara Ratu Pasek. Dulunya beliau adalah Mpu Semeru.
Di Pura Sakenan, Uluwatu, Rambut Siwi, Pura Pulaki, Tanah Lot adalah Pura-Pura untuk pemujaan Bethara Sakti Wawu Rawuh alias Danghyang Nirartha, karena pura-pura ini bekas peninggalan beliau. demikian Kutipan dari komentar salah satu forum diskusi jaringan hindu nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar