Budaya Lokal yang selama ini terus berkembang dan dilestarikan keberadaannya dalam bentuk seni sebagai cipta dan rasa, yang dalam pembinaan berbasis budaya disebutkan,
Ibaratnya seperti halnya aliran sungai yang mengalir sepanjang tahun, memberikan kesuburan pada lembah-lembah yang dilaluinya,
Demikianlah Hindu mengalir, menyuburkan budaya-budaya yang ada.
Sebagai agama yang tertua Hindu sangat toleran dengan berbagai budaya yang berkembang dimasyarakat. Hal ini bukanlah suatu slogan semata, tetapi sudah merupakan ciri khas Hindu yang mengedepankan pemanfaatan budaya lokal sebagai jalan penyebarannya. Budaya menjadi begitu penting karena ia mengandung Tri Wisesa yaitu satyam, siwam & sundaram.
Setiap budaya atau tradisi selalu tercipta sebagai suatu wadah bersama yang mengandung unsur-unsur kebenaran :
- (satyam) yang memudahkan hidup,
- kesucian (siwam) yang mengarahkaan hidup
- dan keindahan (sundaram) yang menghaluskan hidup.
Jika kita perhatikan umat Hindu etnis Bali, Jawa, Dayak, Toraja, Batak, Irian, Maluku, Nusa Tenggara, dan seterusnya, mereka memiliki multikultural dengan keragaman budaya yang berbeda namun didalamnya tersimpan ajaran Hindu yang adi luhung.
Hanya saja unsur ke-Hinduan dari budaya lokal ini sudah mulai terkikis, akibat pengaruh perkembangan zaman.
Karena itu, kegiatan-kegiatan seperti pesta adat saat ini pada umumnya baru akan terlaksana jika ada dukungan dari pemerintah daerah, karena masyarakatnya tidak lagi merasa memiliki. Ini umumnya terjadi pada masyarakat yang sedang mengalami transisi dari tradisional ke masyarakat modern.
Tidak seharusnya agama Hindu turut ambil bagian dalam pengahapusan budaya lokal, tetapi justru seharusnya menjadi penggerak dalam pelestariannya.
Namun kedekatan Hindu dengan budaya lokal harus dibangkitkan lagi sehingga disebutkan dalam bidang pendidikan juga disebutkan harus menjadi prioritas utama sebab majunya suatu bangsa dapat dilihat dari pendidikannya.
Seperti halnya pendidikan pemahaman tentang makna catur wara dalam wariga sebagai budaya lokal Bali.
Sumber : sejarahharirayahindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar