OM SWASTYASTU * SELAMAT DATANG DI SASTRA AGAMA INI * SEMOGA SEMUA INFORMASI YANG DISAJIKAN DI SASTRA AGAMA BERGUNA BUAT SAUDARA DAN SAUDARI * SAHABAT DAN REKAN SEMUA * ARTIKEL YANG TERSAJI DISINI MERUPAKAN REFERENSI DARI BERBAGAI SUMBER YANG TERPERCAYA * TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Undagi

Undagi adalah para arsitek tradisional Bali yang diayomi oleh Bhagawan Wiswakarma sebagai arsitek seni bangunan para Dewa yang dalam salah satu lontar tentang arsitektur Bali disebutkan,
Melalui karya seni mereka, sebuah tempat dapat memiliki representasi peradaban kehidupanseni budaya dalam cipta dan rasa dengan nilai-nilai cultural setempat untuk menjadi asri dan nyaman.

Keberadaan para undagi di Bali telah memiliki sejarah yang cukup panjang yang dalam asal usul sejarah Pulau Bali ini diceritakan : 
Dahulu saat zaman perundagian dalam kebudayaan megalithik yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar.  
Batu-batu ini biasanya tidak dikerjakan secara halus, hanya diratakan secara kasar saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. 
Seperti halnya dalam jejak megalitikum di Bali, tradisi megalithik disebutkan masih tampak hidup dan berfungsi di dalam kehidupan masyarakat dewasa ini dan adapun temuan yang penting berupa : 
  • batu berdiri (menhir) yang terdapat di Pura Ratu Gede Pancering Jagat di Trunyan. Di pura ini terdapat sebuah arca yang disebut arca Da Tonta yang memiliki ciri-ciri yang berasal dari masa tradisi megalithik. Arca ini tingginya hampir 4 meter. 
  • Temuan lainnya yaitu di Sembiran (Buleleng), yang terkenal sebagai desa Bali kuna, disamping desa-desa Trunyan dan Tenganan. Tradisi megalithik di desa Sembiran dapat dilihat pada pura yang dipuja penduduk setempat hingga dewasa ini. 
    • dari 20 buah pura ternyata 17 buah pura menunjukkan bentuk-bentuk megalithik dan pada umumnya dibuat sederhana sekali. 
    • Di antaranya ada berbentuk teras berundak, batu berdiri dalam palinggih dan ada pula yang hanya merupakan susunan batu kali.

Temuan lainnya yang penting juga berupa bangunan-bangunan megalithik yang terdapat di Gelgel (Klungkung).
  • Temuan yang penting di desa Gelgel yaitu sebuah arca menhir yaitu terdapat di Pura Panataran Jro Agung. 
  • Arca menhir ini dibuat dari batu yang mengandung nilai-nilai keagamaan yang penting yaitu sebagai lambang kesuburan yang dapat memberi kehidupan kepada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekar Madya